10 Alasan Resign Karyawan Profesional Yang Bisa Kamu Contoh


Mengajukan resign karena tidak adanya jenjang karier akan menunjukkan bahwa kita benar-benar peduli dengan perusahaan sehingga ingin terus disana. Tapi tidak ada jenjang karier menandakan segala upaya kita tidak dihargai oleh perusahaan

Note: Artikel ini sangat menarik tapi cukup panjang, jika kamu ingin membacanya nanti, save page atau save pin di Pinterest.

Sebagai seorang mantan karyawan, saya pernah merasakan jenuh dalam bekerja. Tidak hanya itu bahkan ada di satu titik waktu dimana saya memutuskan untuk resign. Tapi masalahannya saat itu adalah saya resign dengan cara yang tidak elegant. Tidak profesional.
Kamu juga seorang karyawan yang memiliki niat untuk resign? Sudah menyiapkan alasan? Aturlah alasan yang kuat agar resign kamu diterima. Karena walaupun resign kamu diterima, jika tidak memiliki alasan yang kuat, itu akan memberikan kita kesan bukan seorang pekerja profesional.
Saya pernah merasakan hal itu. Waktu pertama keluar mungkin saya merasa senang tapi setelah lama dipikir ternyata alasan saya waktu itu terkesan ambigu atau ‘konyol.’ Dan mungkin atasan saya berfikir saya masih anak-anak karena resign dengan alasan seperti itu sehingga surat rekomentasi kerja dari mereka tidak pernah keluar sampai saat ini. Padahal saya membutuhkannya untuk mencari kerja lagi.
Dan jika kamu tidak tahu ingin resign dengan alasan apa, saya memiliki solusi untuk kamu coba:

10 Alasan Resign Karyawan Profesional Yang Bisa Kamu Contoh

Tapi yang harus kita tekankan terlebih dahulu disini adalah bahwa pastikan kamu benar-benar ingin resign dan bukan hanya ingin iseng-iseng resign tanpa tahu ingin melakukan apa setelah resign.
Berbeda dengan jika kamu ingin resign karena memang kondisi kantor/pribadi yang sudah tidak memungkinkan lagi. Dan jika kamu mengalami hal tersebut, ini saran saya untuk kamu: 5 Patokan Waktu Untuk Kamu Resign Dari Pekerjaan.
Oke, to the point. Inilah alasan pertama dari 9 alasan resign karyawan profesional yang bisa kamu contoh:

1. Ingin Melanjutkan Pendidikan
Setiap orang berhak atas pendidikan. Hanya saja terkadang untuk pendidikan kita harus mengorbankan banyak hal. Termasuk pekerjaan.
Walaupun seperti itu, karena ini hak, tidak akan ada perusahaan yang akan melarang kamu untuk melanjutkan pendidikan. Meskipun kita harus resign, biasanya perusahaan akan memberikan pemakluman terlebih jika usia kita masih muda.
Untuk itulah, alasan pendidikan termasuk alasan para karyawan profesional untuk resign di poin pertama ini.
Bahkan walaupun resign kita ditolak, kemungkinan kita untuk mendapatkan jam kerja yang lebih senggang akan ditawarkan perusahaan kepada kita. Hanya saja tawaran ini biasa diberikan perusahaan kepada karyawan yang berkinerja baik saat bekerja.



2. Gaji Yang Tidak Kunjung Naik
Gaji yang tidak kunjung naik bisa menjadi alasan lain untuk kita mengajukan resign. Padahal, gaji adalah satu hal yang seharusnya terus mengalami peningkatan secara konsisten disetiap tahunnya.
Alasan kedua dari 10 alasan resign karyawan profesional yang bisa kamu contoh ini secara tidak langsung mengkritik kebijakan dari perusahaan. “Pak, saya sudah bekerja keras dengan banyaknya pekerjaan yang saya pegang. Kok gaji saya gak setimpal?”
Jika kita termasuk karyawan yang berkinerja baik dan sudah mengikuti aturan main perusahaan sudah pasti kita bisa negosiasi masalah ini. Tapi jika tetap tidak diberikan kesempatan untuk negosiasi, mungkin alasan resign gaji yang tidak kunjung naik bisa menjadi cubitan untuk perusahaan.
Ini adalah alasan yang masuk akal terlebih jika kamu termasuk karyawan yang berprestasi. Tapi masalah gaji yang tidak naik menandakan perusahaan tidak menghargai prestasi dan hasil kerja yang kamu berikan. Untuk apa mempertahankan diri didalam perusahaan yang tidak menghargai kita?


3. Alasan Keluarga
Bagi kamu yang wanita dan sedang hamil atau sudah memiliki anak dan ingin resign, maka ini adalah alasan yang palig tepat dan masuk akal.
Karena kamu harus merawat anak, mendidik anak, menjaga anak, dan melakukan berbagai jenis pekerjaan ibu rumah tangga lainnya. Perusahaan akan maklum terhadap kamu atas alasan ini karena wanita manapun pasti akan mengalami hal yang sama.


4. Jarak
Katakanlah kamu baru pindah rumah beberapa waktu yang lalu, jarak rumah ke kantor semakin jauh dan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk sekali pergi ke kantor.
Selain permohonan resign kamu yang diterima, hal lain yang mungkin bisa kamu dapatkan adalah negosiasi biaya transport sehari-hari.
Saya pernah bekerja disatu perusahaan dimana disana saya mendapatkan bayaran dua kali setiap bulan. Akhir bulan saya mendapatkan gaji pokok dan ditengah bulan mendapatkan tunjangan makan sehari selama sebulan, transport, serta uang lembur. Bayangkan jika kamu juga mendapatkan ini juga? Asik kan?
Jika kamu pernah negosiasi masalah ini kepada atasan dan tidak mendapatkan respon, bisa saja itu tandanya perusahaan tidak memperhatikan kebutuhan karyawannya. Dan jika itu yang kamu temui: resign.

5. Mencari Tantangan Baru
Mencari tantangan baru bisa menjadi alasan selanjutnya jika kita ingin resign. Ini karena orang yang selalu mencari tantangan adalah orang yang selalu ingin mengembangkan dirinya. Perusahaan manapun tidak bisa melarang karyawannya untuk mengembangkan diri.
Mencari tantangan baru adalah alasan yang kuat bagi kita untuk mengajukan resign terlebih jika kita adalah karyawan berprestasi dan tuntutan kita tidak dipenuhi perusahaan.
Mencari tantangan baru bisa berarti kamu akan mencari perusahaan lain yang lebih baik untuk bekerja atau mencoba bidang lain untuk ditekuni seperti bisnis.


6. Pekerjaan Yang Terlalu banyak
Pekerjaan yang tidak sesuai keingingan akan berujung ke stress. Dan bayangkan jika kita sudah stress tapi pekerjaan yang dikerjakan tetap tidak ada habis-habisnya.
Pekerjaan yang terlalu banyak dan memaksa kita untuk terus multi tasking bisa menjadikan kita capek sendiri. Semakin lama itu akan mempengaruhi kesehatan jiwa serta fisik kita nantinya dan itu sangat tidak sehat.
Alasan ini sangat masuk akal dan bisa diterima oleh atasan kita karena pekerjaan yang terlalu membebani. Dan alasan ini adalah alasan yang tepat untuk resign jika kamu termasuk tipe pekerja keras.


7. Tidak Ada Jenjang Karier Yang Jelas
Kita semua memutuskan bekerja karena kita peduli terhadap masa depan. Betul begitu? Tapi bagaimana jadinya jika kita bekerja keras tapi tidak ada prospek menuju masa depan yang cerah?
Jenjang karier adalah satu hal yang banyak dicari karyawan. Dan bagi banyak orang, mendapatkannya akan mendekatkan mereka kepada kesuksesan.
Ada atau tidaknya jenjang karier tentu baru bisa kita rasakan setelah beberapa tahun bekerja di perusahaan. Jika sudah selama itu, padahal kita sudah berkinerja baik, tidak ada kabar peningkatan karier itu tandanya memang tidak ada masa depan disana.
Mengajukan resign karena tidak adanya jenjang karier akan menunjukkan bahwa kita benar-benar peduli dengan perusahaan sehingga ingin terus disana. Tapi tidak ada jenjang karier menandakan segala upaya kita tidak dihargai oleh perusahaan.



8. Budaya Perusahaan Yang Semakin Tidak Nyaman
Mungkin kamu akan setuju dengan saya jika saya mengatakan bahwa setiap perusahaan memiliki budaya kerjanya masing-masing.
Satu perusahaan dengan perusahaan yang lain, walaupun bergerak pada bidang yang sama, pasti memiliki budaya kerja yang berbeda. Perbedaan ini terjadi karena masing-masing dari mereka meyakini bahwa budaya tersebutlah yang akan membuat karyawan mereka produktif.
Saya pernah bekerja pada satu perusahaan yang memiliki budaya kerja yang cukup longgar. Saya bisa masuk kerja jam 9 dan pulang jam 14, bisa masuk kerja jam 14 sampai jam 22, bahkan terkadang saya bisa masuk kerja jam 17 sampai jam 22. Bebas. Saya bekerja sendiri dan tidak ada pengawasan dari atasan.
Di satu sisi saya merasa longgar dan bebas. Saya sehat karena mendapatkan keleluasaan waktu dalam bekerja. Tapi disisi lain, saya tidak mendapatkan apa-apa. Ya, saya mendapatkan gaji tetap tapi tidak ada ilmu yang bisa saya ambil dan semakin lama itu makin gak menyenangkan dan cenderung membosankan. Tidak ada tantangan.
Itu salah satu pengalaman saya dalam bekerja beberapa tahun lalu. Mungkin kamu pernah bekerja diperusahaan yang budaya kerjanya lebih ketat dari itu dan semakin lama kamu semakin tidak nyaman.
Tidak nyamannya saya didalam perusahaan yang saya rasakan saat itu adalah tidak kayanya saya akan pengetahuan pekerjaan yang saya jalani dan membuat saya selalu merasa seperti karyawan baru, kenaikan gaji yang sangat sedikit dan setahun sekali, dan tidak ada kejelasan status diperusahaan itu. Saya sudah bekerja berbulan-bulan tapi tidak ada kejelasan kontrak/karyawan yang saya dapatkan. Ya udah, bekerja saja. Saya sudah merasakan tidak jelasnya karier saya sejak awal masuk perusahaan itu.


9. Pekerjaan Tidak Sesuai Kontrak
Yeyy, dapat kontrak kerja!!!! senangnya saya saat pertama kali mendapatkan kontrak kerja walaupun baru sebatas 1 tahun. Tapi kontrak kerja menandakan selama 1 tahun kedepan setidaknya saya aman secara finansial untuk jajan haha..
Tapi bagaimana jika pekerjaan yang kita kerjakan tidak sesuai dengan kontrak kerja? Yang awalnya kita bekerja selama 8 jam dan mendapatkan tambahan bayaran untuk jam lembur yang diambil, kita mulai bekerja lebih dari itu dan tidak mendapatkan tambahan uang lembur.
Resign dengan alasan kontrak ini sangat kuat karena dilindungi oleh hukum. Dan mengajukan resign dengan alasan ini menandakan bahwa kamu adalah seorang profesional yang sangat menghargai kontrak.


10. Membuka Usaha Baru
Membuka usaha baru adalah alasan terakhir dari 10 alasan resign karyawan profesional yang bisa kamu contoh. Resign dengan alasan seperti ini akan memberikan image kemandirian yang kita miliki kepada atasan.
Dengan alasan seperti ini atasan biasanya akan memberikan kita respect atau rasa kagum karena kamu mampu melakukan sesuatu yang mungkin belum mereka lakukan. Karena membuka usaha dan keluar dari zona nyaman sebagai karyawan membutuhkan nyali yang besar bahkan cenderung nekat.


Itulah 10 alasan resign karyawan profesional yang bisa kamu contoh jika ingin resign. Tapi sekali lagi saya ingatkan, cara ini bukan untuk dicoba-coba karena kamu ingin dipandang profesional. Itu berbahaya.
Sebelum resign pastikan kita sudah memiliki pekerjaan yang sudah menunggu dengan pasti. Jangan sampai kita resign tapi kemudian menjadi pengangguran.
Kesimpulan dari artikel kali ini adalah kita semua berhak mendapatkan gelar profesional karena sudah bekerja berapa lama diperusahaan. Hanya saja terkadang perusahaan tidak melihatnya dan dibutuhkan momen khusus bagi mereka untuk melihatnya.


Cara ini bisa digunakan jika memang benar-benar kamu ingin keluar atau hanya sekedar ingin memberikan momen kepada perusahaan untuk menghargai kinerja kamu selama ini yang sudah sangat baik dan profesional sehingga patut mendapatkan sedikit penghargaan dari mereka.
Silahkan share artikel ini jika kamu rasa bermanfaat dan berikan pendapatmu jika kamu memiliki pendapat atau masukan alasan resign lainnya. Apa? Punya cerita juga tentang pengalaman resign? Silahkan tulis di kolom komentar sekarang.
Oh ya, jangan lupa berlangganan artikel kami sehingga kamu akan menjadi orang pertama yang kami beritahu jika kami memiliki artikel menarik lainnya. Selamat mencoba dan semoga  bermanfaat.

Salam



6 Langkah Elegant Untuk Kamu Yang Ingin Resign


Namun, walaupun seperti itu, resign bukanlah sebuah alasan bagi kita untuk memutus hubungan dengan rekan-rekan kerja diperusahaan yang akan ditinggalkan termasuk atasan yang sering ‘menegur’ kita


Note: Artikel ini sangat menarik tapi cukup panjang, jika kamu ingin membacanya nanti, save page atau save pin di Pinterest.


Kamu sudah mulai merasa bosan bekerja di perusahaan yang sekarang? Ada rencana untuk resign? Ada? Tapi apakah kamu sudah tahu apa saja langkahnya?
Kita tahu kalau resign adalah tentang keputusan besar. Apa yang harus dilakukan setelahnya? Apakah kita akan dapat pekerjaan secepatnya atau justeru kita malah akan menganggur?
Kalau kamu sudah membaca artikel sebelum ini tentang 10 Alasan Resign Karyawan Profesional Yang Bisa Kamu Contoh, maka bisa dibilang ini adalah sekuel atau lanjutan dari artikel ini.
Tapi sebelum dilanjutkan, saya ingin mengingatkan kalau kamu tidak bisa membaca artikel menarik ini sekarang, kamu bisa save page atau save pin di Pinterest dan kamu bisa lanjutkan membaca nanti.
Oke, to the point, saya akan mempersembahkan artikel selanjutnya untuk kalian semua:

6 Langkah Elegant Untuk Kamu Yang Ingin Resign

Di artikel ini kita akan lebih sering sharing dan diskusi jadi ketika kamu memiliki pendapat lain tentang poin-poin yang ada disini, kamu bisa langsung memberikan komentar di kolom komentar dibawah. Saya akan sangat berterima kasih kepada kamu karenanya.


Walaupun artikel ini akan membahas 6 langkah elegant untuk kamu yang ingin resign tapi artikel ini akan lebih banyak membicarakan etika. Karena kita berhadapan dengan pihak yang sudah membesarkan kita sehingga kita harus perlakukan mereka dengan rasa hormat.



1. Menulis Surat Pengunduran Diri
Menulis surat resign adalah cara yang umum dilakukan oleh karyawan yang ingin resign. Disini saya hanya menekankan masalah bahasa.
Bahasa adalah satu hal yang sangat dinilai. Gunakan tanda baca yang tepat dan kita juga harus menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
Saya selalu beranggapan bahwa berkomunikasi dengan menggunakan tulisan sangat rentan dengan salah paham. Tanda baca yang tidak pas atau salah menggunakan huruf kapital bisa berakibat fatal dan membuat atasan kita salah paham.
Walaupun kita termasuk karyawan yang tidak berkinerja baik, menulis surat pengunduran diri dengan sebaik-baiknya adalah sebuah kewajiban. Ini karena kita berbicara kepada mereka yang setidaknya sudah berjasa dalam pengembangan diri kita. Jadi, berikanlah mereka rasa hormat dengan mengajukan surat yang pantas.


2. Menemui Atasan Secara Langsung
Membuat surat pengunduran diri terkadang tidak cukup karena kita tidak bisa menceritakan dengan jelas apa yang membuat kita memutuskan resign. Dan cara selanjutnya dalam 6 langkah elegant untuk kamu yang ingin resign adalah dengan menemui atasan secara langsung.
Berbicara secara langsung, apalagi dalam keadaan santai ditemani kopi, bisa menjadi cara lain yang bisa kamu coba.
Berbicara dalam keadaan santai akan mencairkan suasana dan membuat kita lebih enjoy dalam berbicara. Dan karenanya mungkin kita bisa menceritakan alasan lebih jauh dengannya. Inti dari pertemuan ini adalah kita akan mendapatkan kesempatan sharing dan berbagi kisah dengannya.
Dengan berbicara segala kesalah pahaman yang mungkin muncul dari surat yang kita kirimkan akan memudar dan kita bisa meyakinkan kepada mereka bahwa ini adalah jalan terbaik untuk mendapatkan yang kita inginkan. Disini kita juga bisa memastikan kepada mereka bahwa hubungan kita dengan mereka tidak akan berakhir saat itu juga.
Bagi karyawan berprestasi, perpisahan adalah satu hal yang menyakitkan bagi perusahaan. Dan dengan berbicara secara langsung kepada mereka kita bisa memastikan bahwa hubungan yang sudah ada tidak harus ikut berakhir bersama dengan berakhirnya masa kerja kita.




3. Pastikan Pekerjaan Sudah Selesai
6 langkah elegant untuk kamu yang ingin resign selanjutnya adalah dengan memastikan bahwa semua pekerjaan yang harus kamu kerjakan sudah selesai.
Jangan pergi sebelum pekerjaan yang harus kamu kerjakan terselesaikan. Jangan karena setelah kamu pergi akan ada orang baru yang menempati posisi kamu bekerja, kita bisa seenaknya melimpahkan pekerjaan kepada mereka.
Satu catatan yang harus kita pegang jika ingin resign secara elegant adalah jangan pernah meninggalkan kesan negatif kepada perusahaan karena kepergian kita. Masuk dengan cara baik-baik, maka resign pun harus dengan cara baik-baik.
Langkah ini juga penting untuk menunjukkan kepada perusahaan kalau kamu memang benar-benar karyawan yang memiliki tanggung jawab dan biarkan kesan positif itu melekat terus di mereka yang akan membuat kamu sulit dilupakan.


4. Ikuti Budaya Kantor
Tidak hanya dalam bekerja. Perusahaan juga memiliki kebijakan tersendiri untuk setiap karyawannya yang ingin resign. Kebiasaan ini biasa juga kita kenal dengan budaya perusahaan.
Walaupun satu perusahaan dengan perusahaan yang lain memiliki kebudayaan yang berbeda, kebudayaan itulah yang membentuk lingkungan kerja dan satu hal yang harus kita hormati.
Ada perusahaan yang ketika kita mengajukan surat resign langsung diterima tapi ada juga yang mengharuskan kita melakukan beberapa hal terlebih dahulu seperti menunggu selama 1 minggu sampai akhirnya di ACC. Tapi apapun yang terjadi, budaya itu tetap harus kita ikuti.
Ingat, kita belum keluar dari perusahaan. Kita baru sekedar mengajukan dan masih bagian dari mereka walaupun mungkin kita sudah tidak betah berlama-lama disana.
Tapi kembali kepada poin sebelumnya, kita harus meninggalkan kesan positif kepada mereka. Hargai mereka dengan tetap mengikuti budaya mereka dan pastikan kepada mereka bahwa kamu pergi dengan niatan yang baik dan bukan karena adanya permasalahan diantara kamu dan mereka.


5. Rahasiakan Dari Rekan Kerja
Saya memiliki cukup banyak rekan kerja saat bekerja di salah satu perusahaan diwaktu yang lalu. Dan sangat tidak disarankan untuk memberitahukan kepada mereka tentang kapan kalian resign karena dapat mengganggu aktifitas mereka bekerja. Karena saat saya melakukan itu mereka kemudian bising melepas kepergian saya. Padahalkan saya bukan karyawan yang baik-baik amat hehehe…
Jika kamu termasuk karyawan yang sering diledek rekan kerja, mungkin kamu akan diledek lagi saat memberitahukan rencana resign kepada mereka. Terlebih jika mereka tahu sepak terjang kelakuan kalian di kantor. Habis deh..
“Kamu resign karena ditolak/putus sama dia ya?? kamu resign karena kita ledekin terus ya?? kamu resign karena punya banyak utang ya?? kamu resign atau dipecat??”



6. Kembalikan Properti Perusahaan
Kita tahu bahwa untuk menunjang produktifitas karyawannya, perusahaan terkadang memberikan fasilitas untuk bekerja kepada mereka. Bentuknya macam-macam. Dan jika kamu salah satu dari mereka, kembalikan fasilitas itu sebelum resign.
Mengembalikkan fasilitas atau properti akan menonjolkan image jujur dan bertanggung jawab yang kita miliki kepada perusahaan. Bahkan kalau perlu, fasilitas dikembalikan dalam keadaan yang benar-benar terawat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin sering digunakan fungsi dan nilai barang akan berkurang. Untuk itu kita harus pastikan bahwa fasilitas itu dikembalikan dalam keadaan yang prima.
Jika kamu pernah mendapatkan fasilitas mobil dinas, ada baiknya mobil tersebut di servis dan dicuci terlebih dahulu sebelum dikembalikan sehingga mobil tersebut masih bisa digunakan oleh perusahaan.


6 langkah elegant untuk kamu yang ingin resign ini adalah langkah-langkah yang masih bisa kita improvisasi karena ini hanya langkah-langkah besarnya saja.
Namun, walaupun seperti itu, resign bukanlah sebuah alasan bagi kita untuk memutus hubungan dengan rekan-rekan kerja diperusahaan yang akan ditinggalkan termasuk atasan yang sering ‘menegur’ kita. Kenapa? Karena bisa saja kita akan membutuhkan mereka suatu hari nanti. Bayangkan jika saat itu tiba tapi yang mereka ingat dari kita hanya kesan negatif?
Bukan sebuah kemustahilan jika suatu saat kita dipeluk nasib baik dan memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan perusahaan tempat kita bekerja dulu. Yang dulunya atasan bisa saja nanti mereka menjadi bawahan kamu.
Satu hal lagi yang ingin saya tekankan adalah jangan pernah kamu resign hanya karena ingin menguji 6 langkah elegant ini. Pastikan kamu resign karena benar-benar memiliki rencana besar yang sudah menunggu didepan sana.

Baca juga: 10 Alasan Resign Karyawan Profesional Yang Bisa Kamu Contoh


Jika kamu rasa masih ada yang kurang dari artikel ini saya sangat berharap kamu menuliskan kekurangan itu di kolom komentar dibawah ini. Ataupun jika kamu ingin berbagi cerita tentang pengalaman kamu dalam mengajukan resign, kamu bisa tulis itu di kolom komentar.
Apabila artikel ini bermanfaat kamu bisa share artikel ini keteman-temanmu dan bantu mereka yang mengalami permasalahan saat ingin mengajukan resign.
Dan jika kamu tertarik, kamu bisa berlangganan artikel kami secara gratis dan menjadi orang pertama yang mendapatkan artikel menarik selanjutnya dari kami. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Salam